Rayap

Rayap Sang Silent Destroyer

Rayap merupakan serangga yang bekerja dan merusak tanpa kebisingan oleh karena itu mereka disebut "SILENT DESTROYER", hal ini membuat Dampak kerusakan dari rayap baru diketahui oleh pemilik properti ketika sudah di rusak oleh rayap

Rayap di kota sangat ganas karena rayap sebagai serangga pengurai kayu mati dan dedaunan kering di hutan dan musuh alaminya seperti tringgiling, landak, babi hutan, ayam, semut, kadal dan yang lainnya (sebagai penyeimbang ekosistem), hal ini di perkotaan sudah tidak ada.

Tanpa kita sadari Rayap di daerah perkotaan pada umumnya menyerang bangunan rumah, gedung, pohon penghijauan dan lainnya hanya untuk mencari makan. Rayap memakan semua bahan yang mengandung selulosa seperti : kayu, kulit, PVC, gypsum, asbes, furniture, kertas arsip, uang kertas, menghancurkan kusen bahkan dapat meruntuhkan kerangka atap bangunan.

Rayap adalah serangga social berkasta : Ratu, Prajurit, Pekerja dan Laron. Ratu di dalam tanah tugasnya bertelur > 2.000 telur per hari dan sebagai pengatur koloninya, Pekerja bertugas mencari makan, Prajurit sebagai pengaman dan Laron sebagai pembentuk koloni baru. Adanya laron berarti sudah terbentuk adanya koloni rayap baru diatas 2 tahun.

Prinsip Pengendalian Rayap

Pra Kontruksi

Dengan metode spraying memberikan rintangan kimia (chemical Barier), pada daerah pondasi dan lantai sebelum pemasangan keramik lantai. Tujuan dari tindakan ini adalah memberikan perlindungan pada bangunan dengan penghalang kimia pada permukaan tanah sehingga rayap yang kontak atau memasuki lapisan tanah yang telah diberi perlakuan akan mati atau merubah orientasinya.

Pasca Kontruksi

Perlakuan pada bangunan jadi yang terserang rayap yaitu dengan cara menginjeksikan chemical di sepanjang sisi pondasi luar dan dalam serta spraying pada komponen kayu lainnya. Tujuan tindakan ini adalah untuk mengisolasi bangunan dari koloni rayap yang berada di bawah bangunan sehingga rayap yang telah menginfestasi bangunan akan terputus dengan sarangnya, sehingga jalur makan terputus dan menyebabkan ratu mati kelaparan/produksi telur terhenti.

Metode Baiting (Pengumpanan)

Teknologi pengumpanan yaitu menggunakan umpan beracun untuk mengendalikan rayap tanah. Dasar dari teknik pengumpanan ini adalah memanfaatkan sifat rayap yang suka melakukan aktifitas grooming dan trofalaksi dalam proses transfer makanan ke anggota koloninya.

Kerugian yang diakibatkan

Terjadinya kerugian mencapai rp 2,8 Triliun Setiap Tahun nya Hanya karna Rayap