Lalat
Lalat
Larva lalat berkembangbiak terbatas di medisumber makanannya misalnya timbunan sampah, sebaliknya lalat dewasa sangat mobilitas.
Habitat lalat umumnya terrestrial (hidup di daratan), serangga pradewasa memilih habitat yang cukup banyak bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (sampah organik). Lalat sangat tertarik pada gula, susu, makanan olahan, darah, bangkai, kotoran hewan, kotoran manusia dll.
Siklus Hidup Lalat
Telur
Daur hidup lalat dimulai dari telur, bentuk telur lalat menyerupai sebutir beras, dan hanya butuh 1 hari untuk menetas hingga tahap larva pertama.
Setiap lalat betina bisa bertelur lebih dari 150 butir dalam satu batch. lalat betina dapat bertelur hingga 500 telur dalam 6 kelompok selama hidupnya.
Larva
larva ini Sering juga disebut sebagai belatung, makhluk kecil seperti cacing ini tidak akan bergerak jauh dari sumber makanan nya.
Belatung berkembang pesat dan kemudian berganti kulit, dan proses ini dilakukan sebanyak 3x sebelum akhirnya menjadi pupa
Pupa
pada daur hidup ini, mulai tumbuh bagian - bagian tubuh lalat, seperti sayap, kaki, dan bentuk lainnya. dan pupa untuk menjadi lalat butuh sekitar 3 -5 hari
lalat
setelah menjadi lalat, mereka akan terbang dan mencari tempat untuk makan. lalat umumnya memiliki umur yang pendek yaitu sekitar 15- 30 hari saja.
Pengendalian lalat dengan metode spraying, tidak mampu mengendalikan lalat secara maksimal. PT. MOIKO TASINDO mengkombinasikan FLIESKO (Trapping Container) dengan metode konvensional seperti spraying, misting dan larvasida. Fliesko dapat ditempatkan pada area kitchen, restoran, food bazaar, gudang dan lain – lain.